Sunday, February 18, 2018

Pidato untuk Porseni

Holla... Apa kabar semua? Semoga hari kalian selalu cerah.

Kali ini aku mau share naskah pidatoku waktu lomba porseni dulu. Sedikit cerita, walaupun sudah buat dan latihan pidato tapi aku tidak jadi tampil. Haha... Penyebabnya karna... aku lupa karna apa. Hahaha.... Sudah lama banget sih.

Okey, tanpa basa-basi lagi, silahkan dibaca naskah pidato berikut.



Mewujudkan Pendidikan Berkarekter untuk Menyukseskan Porseni Emas 2014

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Bapak dan ibu guru selaku dewan juri yang saya hormati, dan panitia lomba pidato yang juga saya hormati, serta teman-teman sekalian.

Saya ucapkan terimakasih karena telah memberikan kesempatan kepada saya untuk menyampaikan pidato yang bertema “Mewujudkan pendidikan berkarekter untuk menyukseskan porseni emas 2014.”


Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah swt. yang telah memberikan kita kesehatan sehingga kita bisa hadir di sini dalam keadaan sehat wal afiat.

Hadirin yang saya hormati,
Karakter merupakan nilai-nilai perilaku manusia yang berhubungan  dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia dan lingkungan yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan dan perbuatan berdasarkan norma-norma agama, hukum, tata krama, budaya, dan adat istiadat. Karakter akan menjadikan kita seorang pribadi yang mempunyai nilai tambah. Karakter itu tidak bisa diwariskan, dibeli, apalagi ditukar. Karakter itu harus dibangun di dalam diri kita masing-masing.

Hadirin yang saya hormati,
Beberapa dekade ini Negara kita sering mendapat julukan buruk dari masyarakat dunia. Salah satunya julukan Negara terkorup di dunia, bahkan Indonesia menempati peringkat 5 besar Negara terkorup di dunia. Julukan tersebut tentunya sangat menjatuhkan harga diri bangsa dimata dunia. Julukan tersebut tidak lain tidak bukan dari tindakan para generasi dekade lalu yang telah mencoreng nama baik bangsa Indonesia dengan tindakan yang tidak bermoral yaitu korupsi. Dari masalah tersebut, maka betapa pentingnya pendidikan karekter bagi generasi muda bangsa saat ini.

Generasi muda adalah yang akan memimpin bangsa dan menentukan nasib bangsa ke depannya. Jadi, baik atau buruknya bangsa kedepannya ditentukan oleh generasi muda saai ini. Pendidikan karakter bagi generasi bangsa ini sangat penting karena akan menjadikan generasi muda bangsa menjadi pribadi yang kuat, nasionalisme, demokratis, jujur, disiplin, bertanggung jawab, amanah, kreatif, dan santun.

Hadirin yang saya hormati,
Kesuksesan seseorang tidak hanya dinilai dari pengetahuan saja, tetapi lebih dari kemampuan mengelola diri. Oleh karena itu, adanya kegiatan porseni di sekolah sangatlah bagus untuk memujudkan pendidikan berkarakter siswa.

Pemerintah boleh berganti, raja boleh turun tahta, dan presiden boleh berhenti masa jabatannya, namun pendidikan karekter harus terus berjalan. Saya ambil contoh dalam kegiatan porseni: jika salah satu diantara kita ada yang tidak melakukan kegitan porseni dengan sportif, apakah itu termasuk nilai yang baik? Tentu saja tidak. Porseni diadakan bukan hanya untuk menyalurkan dan mengembangkan kreativitas siswa saja, melainkan juga agar siswa dapat melatih diri untuk lebih sportif. Oleh karena itu, jika kita mempunyai pendidikan yang berkarakter, maka porseni ini akan berjalan dengan lancar. Artinya, jika semua siswa berlomba dengan sportif, maka porseni 2014 akan sukses melalui pendidikan karakter siswa tersebut tanpa adanya kerusuhan.

Jika memang ada yang kalah, kita harus menerimanya dengan lapang dada. Ingatlah, kekalahan bukanlah akhir dari segalanya. Jika kita mempunyai pendidikan yang berkarakter, kita akan menjadikan kekalahan tersebut sebagai pelajaran menuju kesuksesan.

Oleh karena itu, mari kita tingkatkan dan terapkan pendidikan karakter bagi generasi muda bangsa melalui kegiatan porseni ini. Negara yang besar adalah Negara yang mempunyai generasi penerus bangsa yang bermoral dan berkpribadian baik.

Hadirin yang saya hormati,
Demikian pidato yang dapat saya sampaikan, kurang dan lebihnya saya mohon maaf  yang sebesar-besarnya. Wabilahitaufiq walhidayah, wassalamu’alakum wr. wb. Terimakasih J

No comments:

Post a Comment